Hari ini sob aku sudah terkapar 2
minggu lebih tanpa megang buku tanpa kegiatan sekolah. Tepat pada liburke 14
aku merasa mau ku bawa kemana hidup ini aku merasa hidup ini panjang sob. Tak cukup
waktu untuk bias melupakan itu sejenak. Karena sumua yang kuberikan semua yang
kuusahakan tak berarti. Memang sob kini aku libur dirumah memang hanya bergelimang
kebohongan2 yang kulakukan dan tindakan2 negatif yang kulakukan.
Memang 15 hari yang lalu aku sudah mendapat tempat kuliah. Tepatnya di UNS Surakarta D4 FK K3. Dan aku ngerasa itu yang di berikan tempat terindah oleh ALLOH SWT. Dan setelah unas usai aku merasa nyaman ketika setelah diterima.
Memang sich sob seusai unas aku juga ikuttes di POLINES D3 kerjasama PLN. Ya lumayan lah aku lolos akademiknya mmeskipun nyontek juga dan akhhirnyaa kuberhak ikut tes selanjutnya yaitu tes psikologi . Dirumah dalam bayanganku PSIKOLOGI itu sama hal nya kepribadianku. Tapi kujalani aja. Hari demi hari, jam berganti jam, detik berganti detik, aku hanya berfikir apakah aku bias. Dan sampai- sampai sombong ku keluar. Dengan sendirinya aku berkata “AKU BISA NGERJAIN KOK, TENANG AJA”. Hari pun terasa tenang dalam hati. Semua saran dari orang lain kututup rapat-rapa, meskipun sran dari ibu dan ayahku. Semua nya kuanggap angina belaka yang hanya numpang lewat aja.
Akhirnya hari tes pun tiba. Aku pergi
kesemarang Ibu dan Ayah. Didalam bus aku ngrasa ini beda saat aku bias
ngerjakan sambil nyontek di polines. Saatitu yang kurasakan seperti kegagalan ku
saat aku berangkat ke undip dengan tes yang sama. Sampai disana sob pagi banget
kira-kira jam 6 tepat. Disana alumni ku kamarku kecil bin banget jadi aku terpaksa
menginap di hotel. Aku menginap semalam di hotel itu.
Keesokan hari nya hari minggu aku
tes psikologi. Aku hanya bersaku bacaan kecil yang kupelajari secara SKS. Dalam
hatiku terus aja bertanya “AKU BISA APA TIDAK”. Setelah aku memasuki ruang tes kringat
dingin dan seluruh badan kaku. tapi aku mencoba menetralisir dengan doa-doa akhirnya
aku bias ngilangin kram dan kringat dinginku. Tenang kukerjakan. Namun ada salah
satu tes yang kusebalkanya itu TES PSIKO PAULI. Aku benci dengan angka yang
sangat banyak sekali.
Tes pun berakhir aku menemui ibuku
dan siap kembali kekota asalku. Sesampai madiun aku merasa hal yang sepi pasti
dating. 7 hari dirumah aku berdebar debar menunggu pengumumannya. Dirumah dalam
7 hariitu kerjaanku hanya buat masalah aja dengan ortu dan kakakku. Aku seperti
itu karena aku merasa dirumah stress dan bingung. Hanya itu pelampiasanku.
Tanggal 7 pun tiba tapi pengumuman
pun tak kunjung ada. Namun, hasil pun taktampak pada web pengumuman tersebut.
Besok nya aku lihat kembali. Dan akhirnya kegagalan pun dating kembali. Sudah 3
kegagalan yang kulalui untuk mencari universitas pilihan. Rasa kekecewaan pun
dating. Apalagi ibuku merasa terpukul sekali. Akhrinyaaku stress lagiselama 3
hari. Aku bingung mau bagaimana lagi. Tiap hari ibu ngomel aja dirumah sendiri tapi
aku gak merasa nyaman. Huh rasanya pengen maen yang jauh sob. Lupain ibu, ayah dan
kakak. Hari-hariku merasa berat sekali. Semua hanya kecewa yang menghiasi.
Aku malu sekali meminta bantuan ibu
dan ayah. Namun aku lebih malu kepada ALLOH SWT. Aku udah munafik, dan membuat beliau
kecewa juga. Dulu aja mau unas aku selalu berdoa dan meminta. Sekarang sholat kadang
bolong dan jarang berzikir dan berdoa. Huh, hidup ku agak tenggelam nie sob.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar